Minggu, 07 Februari 2016

Jalan Gajahmada

Tahun Baru China atau biasa disebut Imlek, mungkin tidak semua daerah di Indonesia yang familiar dengan hari raya tersebut. Namun tidak di daerah tempat saya tinggal, Pontianak. Perayaan Imlek di kota tempat tinggal saya sangat ramai, apalagi 1 malam sebelumnya, banyak masyarakat etnis Tionghoa yang melakukan pesta kembang api, menerbangkan lampion, atau bahkan berkumpul di rumah sambil karaokean dengan orang-orang terdekat.
Kali ini saya tidak berpanjang lebar menceritakan tentang sejarah Imlek, tapi saya akan m enceritakan tentang sebuah jalan yang terkenal di Kota Pontianak.
Ada sebuah jalan di Kota Pontianak yang sangat identik dengan masyarakat etnis Tionghoa, yaitu Jalan Gajahmada.
Selain dipadati orang-orang pada malam Imlek untuk menonton kembang api, jalan ini juga terkenal dengan berbagai macam jenis makanan yang dijual.
Berbagai macam makanan yang dijual antara lain Bakpao yang dijual pakai gerobak di pinggir-pinggir jalan, Bakmie, Nasi Ayam, Kwe Cap, Kue Khia Teng, Ko Kue, dan masih banyak lagi. Kemudian ada juga yang menjual minuman seperti Air Tahu, Sari Kacang, dan Liang Teh.
Pada saat kita bepergian jauh meninggalkan Kota Pontianak untuk sementara waktu, pasti sebentar saja kita sudah kangen dengan kuliner-kuliner yang ada di Pontianak, terutama di Jalan Gajahmada.
Oh iya, selain berbagai macam kuliner yang ada di Jalan Gajahmada, juga banyak sekali terdapat warung kopi. Nah, di antara banyaknya warung kopi di Jalan Gajahmada, ada satu warkop yang ramai sekali dikunjungi hampir setiap malam, namanya Warkop Winny. Selain kopinya yang nikmat, di Warkop Winny ini juga ada dijual Pisang Goreng Srikaya yang rasanya nikmat.hehehe...
Bagi kalian yang belum pernah mencoba nikmatnya Pisang Goreng Srikaya, silahkan datang ke Warkop Winny dan mencobanya. Apalagi ditemani secangkir kopi susu, pasti nikmat sekali.
Saya hampir lupa, di Jalan Gajahmada juga banyak terdapat hotel, jadi bagi kalian yang datang jauh-jauh dari luar Pontianak, tidak perlu khawatir. Asalkan bawa perbekalan uang yang cukup.hehehe....
Nah, mungkin itu saja deskripsi saya tentang jalan yang sudah menjadi ikon di kota teempat tinggal saya, Pontianak.

3 komentar: